Materi Seni Budaya Kelas 7 SMP (KTSP 2006)

Seni dan Budaya

Seni budaya meruapakan istilah yang dihasilkan dari kolaborasi antara seni dan arti budaya. Berikut penjelasan secara runtutnya;
Seni
Kata “seni” dalam bahasa Indonesia mempunyai riwayat peristilahan yang tidak sederhana, baik dipandang dari segi terminologis maupun etimologisnya. Hal tersebut mulanya disebabkan karena ketiadaan padanan istilah yang pas dalam bahasa Indonesia/Melayu untuk konsep art dalam bahasa Inggris atau kunst dalam bahasa Belanda.
Asal mula kata seni dalam bahasa Indonesia tidak begitu jelas dan mempunyai banyak teori, antara lain:
Kata seni dari bahasa Melayu Riau (Sungai Rokan) yaitu sonik yang berasal dari kata ‘so’ atau ‘se’ yang memiliki arti ‘satu’, berasal dari bahasa Sanskerta ‘swa’ (satu), yang digabung dengan kata ‘nik’ yang memiliki sesuatu yang sangat kecil atau halus. Kata sonik/sonit/seni artinya suatu yang halus bentuk rupa maupun sifatnya.
Kata seni dari bahasa Sansekerta sani yang memiliki arti persembahan, pelayanan dan pemberian yang tulus, sehingga selalu dikaitakan dengan sebuah upacara keagamaan yang disebut dengan kesenian. Kata seni dari bahasa Belanda genie yang berarti genius atau mempunyai kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Jadi dapat disimpulkan bahwa seni itu merupakan kemampuan bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir buah dari kejeniusan.
Budaya
Kata “budaya” juga berasal dari bahasa sansekerta yaitu “buddayah” yang artinya sesuatu yang terkait dengan dengan budi dan akan manusia. Dalam bahasa Inggris, budaya disebut culture, yang berasal dari bahasa latin colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wujud budaya merupakan hasil olahan atau pekerjaan budi dan akal manusia.
Budaya juga dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari beragam unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Budaya ialah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya memiliki sifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya tersebut tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Pengertian Seni Budaya

Seni budaya adalah segala hal yang diciptakan oleh manusia berkaitan dengan cara hidup dan berkembang secara bersama-sama pada suatu kelompok yang mempunyai unsur keindahan (estetika) secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Hal ini di dasarkan pada arti masing-masing kata seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apabila kata “seni” dan “budaya” digabungkan menjadi “seni budaya” dapat diartikan sebagai setiap karya seni yang dibuat secara sengaja. Pembuatannya dengan berlandaskan pada akal atau budi yang dimiliki beragam contoh kelompok sosial masyarakat yang kemudian turun temurun dari generasi ke generasi.

Pengertian Seni Budaya Menurut Para Ahli

Adapun definisi seni budaya menurut para ahli, antara lain:

Harry Sulastianto

Hasil gambar untuk Harry sulastianto
Harry Sulastianto, seorang dosen seni rupa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerangkan pengertian seni budaya ialah sebuah keahlian dalam aktivitas mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan dan imajinasi pandangan atas bebeberapa benda, karya, atau pun suasana, yang dapat menghadirkan rasa indah dan menciptakan peradaban manusia yang lebih maju.

Sartono Kartodirdjo


Hasil gambar untuk sartono kartodirdjo


Sartono Kartodirdjo adalah seorang sejarawan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor dalam penulisan sejarah dengan pendekatan mutlidimensi. Beliau berpendapat bahwa seni budaya merupakan sistem yang koheren, yang dapat digunakan untuk menjalankan komunikasi efektif melalui satu bagian seni yang bisa menunjukkan keseluruhan maksudnya.

Ida Bagus Putu Perwita


Hasil gambar untuk Ida bagus putu perwita

Ida Bagus Putu Perwita adalah seorang tokoh seni yang berasal dari Pulau Dewata (Bali) mengemukakan bahwa seni budaya ialah penunjang sarana pelaksanaan aktivitas dan upacara adat.

M. Thoyibi

Hasil gambar untuk M. Thoyibi

M. Thoyibi adalah seorang filsuf yang cukup berpengaruh di Indonesia. Beliau berpendapat bahwa seni budaya yaitu penjelmaan rasa seni yang telah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan dan dapat dirasakan serta diresapi oleh banyak orang dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia.


Cabang Seni Budaya

Seni budaya memiliki beberapa cabang, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Seni Tari

Seni tari merupakan suatu gerakan berirama, yang dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengekpresikan perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang maupun kelompok.
Ekspresi gerak dalam seni tari mempunyai tujuan untuk berbagai kebutuhan, seperti dakwah, ritual masyarakat, menyambut tamu, dan lain-lain. Dari zaman dahulu sampai sekarang, seni tari mempunyai banyak variasi mulai dari tari tradisional hingga tari modern.
Seni tari tidak dapat dikatakn seni jika tidak memenuhi unsur-unsur yang mencakup unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri atas wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Sedangkan unsur pendukung terdiri atas ragam gerak, ragam iringan, rias dan kostum, dan pola lantai/bloking.

2. Seni Rupa

Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan menggunakan media yang bisa ditangkap mata dan bisa dirasakan dengan rabaan. Kesan tersebut diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Ditinjau dari terminologinya, istilah seni rupa pada awalnya diperkenalkan dan dipopulerkan oleh S.Sudjojono ke dalam bahasa Indonesia.
Berdasarkan fungsinya, seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitikberatkan pada ekspresi jiwa semata misalnya yaitu lukisan, patung, fotografi, dan lain-lain.
Sedangkan pada seni rupa terapan, proses pembuatannya mempunyai tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Berdasarkan wujud dan bentuknya, seni rupa dapat dibedakan menjadi yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya mempunyai panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang mempunyai panjang lebar serta ruang.

3. Seni Musik

Musik ialah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Meskipun musik merupakan sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.
Seni musik ialah salah satu cabang seni yang berfokus pada penggunaan melodi, irama, tempo, harmoni, dan instrumen lainnya. Seni musik memiliki peran sebagai sarana dalam menuangkan perasaan penciptanya dan dapat bertambah dan berganti seiring berjalannya waktu.
Terdapat bermacam-macam seni musik antara lain musik klasik, musik tradisional, dan musik populer. Masyarakat saat ini sering mendengar musik populer sebab musik populer tersebut mudah untuk didengarkan dan bisa didengarkan oleh siapa saja.

4. Seni Teater

Seni teater ialah seni pertunjukan yang ditampilkan di atas panggung. Secara lebih spesifik, seni teater dapat diartikan sebagai sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya Istilah ‘teater’ bisa diartikan secara luas maupun sempit.
Secara luas, seni teater dapat diartikan sebagai seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan banyak penonton. Contohnya adalah ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, seni teater dapat diartikan sebagai adegan yang berkaitan dengan perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa, sehingga layak untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah ditulis.

5. Seni Kriya

Seni kriya dapat diartikan sebagai sebuah seni yang dibuat dengan menggunakan tangan serta memperhatikan berbagai aspek seni dan fungsional. Secara etimologis, istilah “Kriya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Krya” yang artinya mengerjakan.
Pada perkembangannya, kata dari istilah tersebut menjadi bertambah, diantaranya karya, kerja, dan kriya. Tapi ketiga kata tersebut masih mengandung makna yang sama.
Sehingga dapat dikatakan bahwa seni kriya yaitu seni kerajinan tangan dimana proses pembuatannya menggunakan tangan manusia (hand made) dan memerlukan keterampilan khusus. Contoh seni kriya misalnya arang perhiasan, kursi kayu, pakaian, dan lain sebagainya.


Fungsi Seni Budaya

Ketika kita berbicara tentang nilai seni dan budaya kepada masyarakat, kita selalu mulai dengan nilai intrinsiknya: bagaimana seni dan budaya dapat menerangi kehidupan batin kita dan memperkaya dunia emosional kita.
Namun, kami juga memahami bahwa seni dan unsur budaya memiliki dampak yang lebih luas dan lebih terukur terhadap ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan kita, masyarakat dan pendidikan. Penting bagi kita untuk menyadari dampak ini untuk membantu orang berpikir tentang seni dan budaya kita apa adanya sebagai sumber daya nasional yang strategis.
Fungsi seni budaya dapat dibagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis. Berikut penjelasannya:

Praktis

Artinya fungsi karya seni yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam segi fungsional. Misalnya yaitu kursi dan meja yang dibuat oleh masyarakat Jepara. Bukan hanya indah untuk dipandang, tapi karya seni budaya ini juga bisa berguna bagi kehidupan masyarakat.

Estetis

Artinya fungsi karya seni yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam segi hiasan. Misalnya yaitu lukisan, patung, arca, dan lain-lain. Terkadang karya seni budaya tersebut juga digunakan untuk ritual keagamaan.



Unsur Seni Rupa

Ada beberapa unsur pembentuk karya seni rupa, antara lain yaitu:

1. Titik

Yang merupakan unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar disebut dengan bintik.

2. Garis

Yang merupakan batas limit dari suatu benda, bidang, ruang, texture, warna dll. Garis memiliki dimensi yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang, pendek, lurus, tipis, tebal, vertikal, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring, putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik, gerak, ide dan lain sebagainya.

3. Bidang

Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam & pada karya seni rupa yang dihasilkan. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang terbentuk dari pertemuan ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna.

4. Bentuk

Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental, bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.

5. Tekstur

Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.

6. Warna

Berdasarkan cahaya, warna dapat dilihat dari tujuh spectrum warna dalam ilmu fisika. Sedangkan secara teorinya, warna dipelajari melalui dua pendekatan dimana salah satunya ialah melalui teori pigmen warna (Goethe) yaitu butiran halus pada warna. Adapun beberapa istilah dalam teori warna pigmen diantaranya yaitu:
  • Warna primer atau warna dasar, yang terdiri dari warna merah, biru dan kuning.
  • Sekunder, warna yang didapat dari campuran kedua warna primer seperti warna jingga, hijau dan ungu.
  • Tersier, ialah warna hasil campuran dari kedua warna sekunder.
  • Analogus, merupakan deretan warna yang letaknya sampingan dalam satu lingkaran warna atau berdekatan, seperti pada deretan warna hijau menuju warna kuning.
  • Komplementer, merupakan warna yang kontras dan letaknya berseberangan dalam satu lingkaran warna, seperti contoh warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna ungu.

7. Gelap Terang

Gelap terang dalam karya seni rupa dua dimensi berfungsi untuk menggambarkan benda seolah gambar tiga dimensi, memberikan kesan ruang / kedalaman, juga memberikan kontras pada gambar.  Tenik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi

8. Ruang atau kedalaman

Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Unsur ruang pada karya seni dua dimensi bersifat semu / maya karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung, pipih, menjorok, datar, cembung, dan lain sebagainya.

No comments:

Post a Comment