Tugas dan Materi ke-4 Kelas 7

PERTEMUAN 4
Baca dan Ringkas materi di bawah ini di buku catatan kamu, lalu kerjakan latihan soalnya di buku latihan/catatan. Setelah itu fotokan hasil belajar kamu.

A. Pengertian Level pada gerak tari
Level Gerak pada tari adalah tinggi rendahnya gerak tari yang dilakukan.
Level Gerak ada 3 yaitu: Level tinggi, level sedang dan level rendah.
1. level tinggi contohnya di Indonesia ada tradisi yang dilakukan dengan level tinggi yaitu melayang,  di daerah Nias dengan tradisi lompat batu . Tradisi ini telah hidup sejak ratusan tahun silam dan masih terpelihara hingga saat ini. Level tinggi pada gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet. Level tinggi juga dapat dijumpai pada tari tradisi di Indonesia. Pada tarian perang dari suku Dayak salah seorang dari penari melompat dan memberi kesan dinamis dan kekuatan yang luar biasa. Tarian dengan tema perang di setiap suku memiliki kemiripan level tinggi. Level tinggi berfungsi juga untuk menunjukkan antara
dua peran yang berbeda.
2. Level sedang contohnya dilakukan sejajar dengan tubuh. Gerak pada level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas. Gerak yang dilakukan memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti ini sering dilakukan oleh penari pria. Properti dengan menggunakan tongkat sering di jumpai pada gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan Papua, serta daerah lain. Tongkat dapat berupa tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak yang digunakan biasanya menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan. Gerak level sedang juga ditunjukkan pada tari rampak dengan badan agak condong. Pose gerak seperti ini memberi kesan kokoh dan kuat. Gerak ini juga memberi kesan maskulinitas yaitu gerakan yang biasa ditarikan untuk peran laki-laki.
3. Gerak level rendah dilakukan dengan menyentuh lantai. Kamu tentu pernah melihat seorang anak berguling. Berguling dari satu tempat ke tempat lain. Terus bergerak seolah tanpa lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai.
Jadi level gerak yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Level pada gerak berfungsi untuk membuat desain bawah dan atas sehingga gerak tari yang dilakukan tampak dinamis. Level gerak juga berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Level dapat membentuk ruang. Untuk membentuk ruang membutuhkan waktu. Untuk membentuk ruang dan waktu tentu membutuhkan tenaga untuk dapat melakukan gerak sesuai dengan intensitasnya.
Penggambaran level ini dapat di lihat dari pementasan yang jika ada seorang penari yang berdiri sejajar dengan tubuhnya maka  itu adalah level sedang dan jika posisi penari itu berbaring di lantai maka itulah level rendah. Setiap gerak tari daerah memiliki kesamaan pada levelnya , baik itu level tinggi, sedang atau rendah.

B. Pengertian Pola Lantai pada tari
Pola lantai pada tari yaitu pergerakan yang dilakukan dengan cara berpindah atau bergeser secara terstruktur sehingga membentuk pola denah tertentu guna menjadikan tarian lebih indah dan menarik. Bentuk pola lantai ada yang membentuk garis lurus dan ada yang membentuk garis lengkung. Setiap tari memiliki pola lantai yang hampir mirip atau bahkan sama yaitu menggunakan pola garis lurus atau lengkung.
1. Pola Lantai Garis Lurus
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Tari Saman dari Aceh menggunakan pola lantai garis lurus secara horisontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tarian Bedaya di keraton Jawa. Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tari Baris Gede di Bali. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur.
2. Pola Lantai Garis Lengkung
Pola lantai tari selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Tari Kecak merupakan salah satu contoh pola lantai garis lengkung yang membentuk lingkaran. Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau. Pada penari berjalan mengelilingi pentas membentuk lingkaran. Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan. Di daerah Flores dapat dijumpai tari dengan mengunakan garis lengkung yaitu tari Gawi. Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung. Tari perang dari daerah Papua juga banyak menggunakan pola lantai lengkung.
 Pola  Lantai  Gerak Tari Kelas 5 Tema 8 Subtema 2
 Pola  Lantai  dalam Seni Tari Mikirbae
C. Meragakan gerak tari berdasarkan level dan pola lantai
Level pada gerak memiliki penting karena salah satu fungsinya adalah menjadikan tari tampil tampak lebih dinamis. Pada peragaan tari tunggal kombinasi antara level tinggi, sedang, dan rendah tidak dapat dilakukan pada satuan waktu sama. Pada tari berpasangan dan kelompok dapat memainkan level lebih leluasa. Pada tari berpasangan misalnya, salah satu penari dapat melakukan level rendah sedangkan satu penari lainnya pada level tinggi. Pada tari berkelompok setiap penari dapat melakukan level berbeda dengan penari lainnya. Pola lantai juga memiliki peran penting pada. Fungsi pola lantai sama dengan fungsi level yaitu menjadikan penampilan tari tampak lebih dinamis. Penari dapat membuat pola lantai berva iasi antara garis lengkung dan garis lurus. Pada penampilan tari tunggal penggunaan pola lantai tidak dapat divariasikan secara bersamaan antara garis lurus dengan garis lengkung. Pola lantai garis lurus dan garis lengkung dapat dilakukan bersamaan pada penampilan tari berpasangan dan tari kelompok.
D. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas
1. Bentuk Pentas Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya, tarian itu melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar. Taman budaya yang terdapat di Pontianak berada dijalan Jenderal Ahmad Yani no.12 samping Museum Kalimantan Barat.
2. Tata Rias dan Busana Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteristik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan.
contoh tata rias pada tari tenun Bali:
Contoh tari tenun bali diatas merupakan salah satu tari kreasi dari Bali yang diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes pada tahun 1962. Tarian ini meggambarkan kegiatan sehari-hari wanita Bali pada zaman dahulu. Cerita yang diangkat dalam tari Tenun ini menggambarkan tentang penenun-penenun wanita yang sedang membuat kain tenun dari alat sederhana.
Tari ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa Bali memiliki kebudayaan dan kegiatan yang unik dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, tari Tenun juga berfungsi untuk melestarikan kebudayaan tenun-menenun yang ada di Bali.
Tari Tenun sangat identik dengan gerakan yang khas dari seorang penenun. Dalam penyajiannya, gerakan dalam tarian ini dimulai dari para penenun yang memintal benang, mengatur benang di alat tenun, dan kemudian di akhiri dengan menenun. Sebagian besar gerakan dalam tari masih mengacu pada unsur-unsur tari klasik, tetapi sebagiannya lagi sudah ditambahkan dengan gerak-gerak imitatif yaitu saat penenun mengerjakan pekerjaannya, seperti sedang memintal benang sampai menenun.
Menurut cara penyajiannya, tari Tenun bisa ditarikan secara tunggal maupun berkelompok (3 orang), selain itu, tari Tenun juga tak jarang ditarikan secara massal. Busana yang dipakai oleh penari Tenun, diantaranya:
1. Kepala mengenakan lelunakan.
2. Busana yang dipakai terdiri dari tapih, kamen, seledang yang dililitkan disekitar dada serta sabuk prada.
3. Bunga semanggi yang dikenakan di kepala sebagai penghias.
4. Untuk tata rias wajah, hampir sama seperti tarian Bali yang lain.
Tari Tenun sampai saat ini masih dilestarikan oleh generasi muda Bali demi tetap eksisnya kebudayaan di Bali. Dengan ini, dapat mendatangkan ketertarikan para wisatawan dengan adanya kesenian yang unik contohnya tari tenun.

TUGAS:

  1. Jelaskan tiga fungsi pola lantai pada penampilan tari! (min 6 baris)
  2. Jelaskan dua alasan jika pada penampilan tari tidak miliki pola lantai! (min 5 baris)
  3. Apa manfaat yang kamu peroleh jika menonton pertunjukan tari baik di gedung atau di tempat lain? (min 4 baris)
  4. Apakah profesi menjadi pekerja seni atau seniman menjanjikan masa depan? (min 4 baris)
  5. Apa hubungan antara tari dan tata rias?  Jelaskan! (min 4 baris)
  6. Apa hubungan antara tari dan tata panggung? Jelaskan! (min 4 baris)
  7. Apa hubungan antara tari dan tata busana? Jelaskan! (min 4 baris)
  8. Tonton video berikut, jelaskan 3 properti (dari kepala, baju dan celana sebutkan nama pakaiaannya) apa saja yang digunakan pada tari berikut! Video youtube tari saman
  9. Apa makna dan sejarah dari tari saman? (5 baris)
  10. Apa yang di maksud dengan Level gerak pada tari ?

No comments:

Post a Comment